Bruder yang ramah ini akrab disapa Bruder Kirja, dan dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit. Bruder Kirja lahir di Plasa, Promasan, 4 Mei 1949, dari pasangan (Alm) Bapak Marcellianus Amat Sahid Somakarija dan (Alm) Ibu Wilhelmina Saminem Somakarija. Bruder Kirja menempuh pendidikan dasar (SD dan SMP) di Promasan, dan pendidikan guru di SPG Boro.
Lulus SPG, Kirja muda “nyantrik” di Pastoran Gereja Paroki St. Antonius, Muntilan sebagai koster (1974-1975). Rupanya benih panggilannya bersemi di tempat ini, sebab tahun berikutnya ia masuk Novisiat Serikat Jesus di Girisonta pada 31 Desember 1976. Ia memilih menjadi seorang bruder. Dan panggilannya sebagai bruder dihayatinya dengan setia melalui berbagai karya dan komunitas. Setelah selesai menempuh formasi novisiat dan mengucapkan kaul pertama, ia menjalani tahun yuniorat (Jan-Jun 1979). Dan selepas masa ini ia langsung ditugaskan belajar kateketik di STFKat Pradnyawidya, Yogyakarta (1979-1981) di samping melayani di 2 (dua) komunitas yang berbeda (Kolese St. Ignatius dan Kolese St. Robertus Bellarminus Mrican). Pengalaman dan ilmu kateketik yang diperoleh memberinya bekal untuk terlibat dalam pastoral berturut-turut di Paroki St. Isidorus, Sukorejo (1981-1986), Paroki Hati Kudus Yesus, Ganjuran (1986-1987), dan Paroki St. Petrus Kanisius, Wonosari (1987-1993).
Bruder Kirja menempuh formasi Tersiat di Girisonta, Agustus 1988-Juni 1989 di bawah bimbingan Alm. Pater Ferdinandus Heselaars Hartono SJ. Setelah tersiat ia kemudian mengucapkan kaul akhir dalam Serikat di Gereja St. Antonius, Kotabaru, Yogyakarta pada 31 Juli 1990 di hadapan Pater F.X. Danuwinata SJ, Provinsial kala itu.
Sebagai seorang dalang Bruder Kirja menyebut dirinya “Kiai Klumpuk” karena punya hobi nglumpukké (mengumpulkan, mengoleksi) wayang-wayang kulit sedikit demi sedikit hingga mempunyai seperangkat wayang yang memadai untuk pergelaran. Bagi Br. Kirja, mendalang adalah sarana kerasulan. Dengan wayang kulitnya ia hendak menyentuh kedalaman hati pendengarnya dan menaburkan benih-benih dan semangat kerohanian.
RIWAYAT TUGAS BRUDER PIUS KIRJA UTAMA, S.J SETELAH KAUL AKHIR
KARYA | LOKASI | TAHUN |
Pastoral Transmigran | Pasir Pangarayan, Riau | 1993-1999 |
Asisten Bendahara Seminari Tinggi St.Paulus, Kentungan | Yogyakarta | 1999-2005 |
Minister Kolese St. Robertus Bellarminus | Yogyakarta | 2005-2010 |
Anggota Staf SPM Realino | Yogyakarta | 2010-2024 |
Kondisi kesehatannya memburuk menjelang akhir tahun 2023 dan harus dilarikan ke RS Panti Rapih. Di sana beliau harus menjalani perawatan intensif dan sempat memperlihatkan tanda-tanda membaik. Namun keadaan kesehatannya cenderung memburuk dan pada Jumat, 12 Januari 2024, kondisinya terus memburuk dan akhirnya menghadap Bapa di surga pada Sabtu, 13 Januari 2024 jam 05.32 WIB. Jenazah disemayamkan di Kolese St. Ignatius, Yogyakarta, dan kemudian di makamkan di Taman Makam Maria Ratu Damai, Girisonta