Pastor de Man berasal dari Maastricht, di mana ia dilahirkan 1 Oktober 1862. Dengan perasaan Katolik bawaan Limburg, kesalehan kepada Bunda Gadis dan cinta untuk ibadah Ekaristi, ia bergabung dengan para Bapa Yesuit pada usia 21 tahun. Di sekolah Ignatius, memupuk dan mengembangkan banyak bakat dan sifat keluarganya di bawah matahari rahmat Allah, sampai pada tahun 1898, setelah 15 tahun pembentukan, ia dikirim ke Hindia Belanda sebagai perwira penjaga terlatih dari pasukan misi yang sangat kecil.
Dia pertama kali bekerja dalam perawatan jiwa di Surabaya dan Padang; kemudian bekerja selama bertahun-tahun untuk kaum muda Vincentiusgesticht dan paroki Buitenzorg (Bogor); membangun H. Hartkerk di sebelah panti asuhan di Kramat, Batavia; akhirnya cuti selama satu tahun pada tahun 1923 ; kemudian dilanjutkan di Semarang perawatan jiwa dan pengelolaan panti asuhan anak laki-laki di Tjandi, Semarang dan pada musim gugur 1928 menjadi Pendeta kota pegunungan Salatiga yang indah.
Riwayat Penugasan
Belajar Bahasa | Surabaya | 1898-1899 |
Paroki Surabaya | Surabaya | 1899-1904 |
Paroki Padang | Padang | 1904-1907 |
Paroki Bogor | Bogor | 1907-1919 |
Paroki Kramat | Jakarta | 1919-1921 |
Cuti | Belanda | 1923-1924 |
Paroki Gedangan | Semarang | 1924-1925 |
Paroki Karangpanas | Semarang | 1925-1928 |
Paroki Tuntang | Salatiga | 1928-1939 |
Pria yang luar biasa! Ya, seorang abdi Allah, kita semua memberikan teladan dan dorongan. Tanpa pamrih dan miskin untuk dirinya sendiri, sangat saleh, sangat baik untuk orang miskin, sangat peduli untuk orang sakit dan ditinggalkan, bersemangat untuk kehormatan dan kemegahan di Rumah Tuhan, yang persiapannya ia harapkan dengan berdoa ketidaksabaran untuk menyelesaikan, ia telah mendapatkan kekaguman kecil dan besar, memenangkan cinta ribuan orang, baik hati kepada banyak orang, dan tidak mengumpulkan apa pun untuk dirinya sendiri kecuali pahala surgawi dan kenangan syukur kami.
Siapa pun, seperti kita, yang hanya mengalami sepuluh tahun terakhir dari empat puluh tahun misinya, dan telah mengalami etos kerjanya, semangat untuk jiwa, hubungan baik dan minat yang tak tergoyahkan dalam semua masalah Misi, ketika Pastor yang baik sudah berusia tujuh puluh tahun, sekarang dapat, pada saat keberangkatannya dengan cuti besar ke tanah air surgawi. Ia meninggal pada 13 Mei 1939 dan dimakamkan di Ambarawa.