Pater Mertens dilahirkan pada 10 Januari 1867. Ia masuk novisiat Serikat Jesus pada 26 September 1886. Ditahbiskan menjadi seorang imam pada 26 Agustus 1898 dan mengucapkan kaul akhir pada 26 April 1904. Ia tiba di Indonesia pada 1900 dan belajar bahasa di Semarang sebelum memulai karyanya di Indonesia.
Riwayat Penugasan
Paroki Langgur | Maluku | 1901-1904 |
Paroki Muntilan | Muntilan | 1904-1910 |
Educatio | Muntilan | 1910-1913 |
Cuti | Belanda | 1913-1914 |
Educatio | Muntilan | 1914-1921 |
Pimpinan Misi | Yogyakarta | 1921-1922 |
Ia tinggal di Semarang untuk waktu yang singkat dan kemudian tahun berikutnya berkarya di Kepulauan Kei, dimana ia tetap aktif sampai kedatangan Misionaris Hati Kudus Tilburg pada 29 November 1903. Pada akhir tahun 1903, misi Kepulauan Kei dipindahkan tangankan kepada Misionaris Hati Kudus. Setelah cukup lama membantu, ia berangkat dari Kepulauan Kei ke Muntilan.
Di Muntilan, ia pertama kali menjabat sebagai Superior, dan kemudian diangkat sebagai Rektor Perguruan Tinggi di Muntilan pada 18 Juli 1911 hingga 27 Juni 1921. Ketika menjabat, ia sempat menderita penyakit kencing manis dan cuti kembali selama satu tahun (1913-1914). Selama cuti ia habiskan waktu di rumah retret yang baru dibuka (Loyola di Vught). Dia memberikan retret kepada banyak orang yang kebanyakan petani Brabant.
Sekembalinya dari cuti, Pater Mertens kembali ke Muntilan. Ia adalah orang yang selalu mengurus pendidikan agama, semangat baik dalam sekolah, permainan, ketertiban rumah tangga, dan upacara gereja. Generasi demi generasi murid-murid dibawanya kepada agama Katolik dan dibentuk secara kokoh menurut prinsip-prinsip Kristiani. Begitu kokohnya sampai salah satu muridnya setelah lulus sekolah, lebih teguhnya imannya dibandingkan dengan seorang murid Katolik yang biasanya ada di negara-negara Katolik.
Setelah kepergiannya dari Muntilan tahun 1921, ia diangkat menjadi Pater Pimpinan di Mendut, dan menggembalakan sekolah asrama yang berkembang pesat untuk gadis-gadis Jawa dari Para Suster Fransiskan di sana.
Ketika Pater Hoeberechts berkunjung, Pater Martens diangkat menjadi Wakil Pemimpin untuk seluruh misi Jawa. Di saat ia menjabat sebagai wakil pemimpin misi ini, penyakit kencing manis (diabetes) membawanya pada akhir hidupnya. Ia meninggal pada 17 April 1922 dan dimakamkan di Kerkof, Muntilan.