Dilahirkan di Maastricht pada 5 Maret 1854. Ia masuk novisiat Serikat Jesus pada 26 September 1872. Ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1884 di Maastricht. Setelah beberapa tahun mengajar humaniora di seminari di Culemborg dan gimnasium di Sittard, dia berangkat ke Hindia Belanda pada musim gugur tahun 1891.
Dia pertama kali bekerja selama sepuluh tahun di Sedjiram (Kalimantan) dan Larantoeka (Flores); setelah tinggal sebentar di Semarang, dia menjadi Pastor Paroki selama 10 tahun di Cirebon dan kemudian selama beberapa tahun di Madiun, di mana dia berkontribusi dalam perluasan Panti Asuhan. Sebisa mungkin, dia selalu membantu pemuda pelajar dengan nasihat dan perbuatan; yang dikenang banyak orang.
Dipindahkan ke Batavia pada tahun 1919, konsekuensi dari usia tua dan lama tinggal di daerah tropis menjadi semakin jelas bagi Pater Mulder; alasan mengapa dia mundur ke Moentilan pada awal tahun ini. Di sana dia terserang penyakit. Pada usia 69 tahun, setelah lebih dari 50 tahun hidup membiara dan 31 tahun berkarya di Hindia Belanda, Pater Henri G. Mulder meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 28 April di Moentilan.
Riwayat Penugasan
Paroki Semitau | Pontianak, Kalimantan | 1891-1893 |
Paroki Sejiram | Kalimantan | 1893-1894 |
Paroki Laora | Sumba | 1894-1895 |
Paroki Larantuka | Flores | 1895-1902 |
Paroki Gedangan | Semarang | 1902-1905 |
Paroki Cirebon | Cirebon | 1905-1915 |
Paroki Madiun | Madiun | 1915-1919 |
Paroki Katedral | Jakarta | 1919-1923 |