Museum opens only by Appointment.

62 024 831 5004

Pater Prier lahir di Weinheim, Jerman, 18 September 1937, dari pasangan suami-istri (Alm) Bapak Georg Prier dan (Alm) Ibu Else Prier. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat mencintai dan memiliki pengetahuan luas dalam bidang musik, terutama musik Gereja. Beberapa hari setelah kelahirannya, ia dibaptis di Paroki Weinhem, tepatnya pada 27 September 1937. Ia menghabiskan masa kecil dan mudanya di tanah kelahirannya bersama ayah yang berprofesi sebagai pedagang dan ibunya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan dasar ia selesaikan di Weinheim (1943- 1948) dan pendidikan menengah ia tempuh di sebuah gimnasium di Viernheim, Jerman (1948-1957).

Masuk Serikat Jesus di Neuhausen, Jerman pada 26 April 1957, Frater Prier mengucapkan kaul pertama dalam Serikat Jesus pada 27 April 1959 di novisiat tempat ia masuk. Setelah itu, oleh pembesarnya ia diutus untuk menempuh formasi filsafat di Neuhausen (1959-1962). Kemudian ia berkarya sebagai guru musik di Feldkirch (1962- 1963) sebagai bagian dari tahun pertama Tahap Orientasi Kerasulan (TOK). Selesai TOK tahun pertama di Jerman, ia diutus sebagai misionaris ke Indonesia. Untuk semakin mematangkan orientasi karya di Indonesia, Frater Prier belajar Bahasa Indonesia di Girisonta, Wonosari, dan Semarang selama setahun dan kemudian berkarya sebagai Asisten Pamong Kolese de Britto, Yogyakarta (1965-1966). Seusai menjalani TOK, Frater Prier diutus untuk menjalani formasi teologi di Yogyakarta (1967-1970).

Tahbisan diakon ia terima pada 2 September 1969 di Yogyakarta dari tangan Justinus Kardinal Darmoyuwono. Tahbisan sebagai imam ia terima pada 18 Desember 1969 di Yogyakarta, juga dari tangan Kardinal Darmoyuwono. Lima tahun kemudian, Pater Prier menjalani program formasi tersiat di Girisonta selama 10 bulan (31 Januari – 31 Oktober 1974) di bawah bimbingan P Antonius Soenarja, S.J. Kemudian pada 2 Januari 1975, ia mengucapkan kaul akhir di Yogyakarta dan diterima oleh Pater A. Setyakarjana, S.J. dengan gradus profes empat kaul.

Pater Prier sangat mencintai musik. Oleh karena itu, oleh Serikat, ia diberi kepercayaan menggarap banyak lagu inkulturasi untuk nyanyian Gereja. Salah satu karya monumentalnya bersama beberapa musisi Gereja Indonesia adalah Madah Bakti yang diterbitkan oleh Pusat Musik Liturgi (PML).

Sebagai seorang imam yang berkecimpung dalam musik Gereja, selain mengerjakan komposisi musik, Pater Prier juga telah menulis beberapa buku dan bermacam artikel mengenai musik liturgi di majalah Umat Baru. Buku yang telah ditulisnya antara lain Sejarah Musik jilid I-III (1991), Menjadi Dirigen (1975), dan Ilmu Harmoni (1973). Selain menulis, ia juga bergiat di kelompok paduan suara Vocalista Sonora berama Paul Widyawan, mengadakan berbagai lokakarya komposisi musik Gereja, memberi pelatihan-pelatihan, dan aneka kegiatan lainnya.

RIWAYAT TUGAS PATER KARL-EDMUND PRIER, S.J
SETELAH KAUL AKHIR

KARYA LOKASI TAHUN
Direktur Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta 1971-2023
Dosen Liturgi IPPAK Sanata Dharma Yogyakarta 1971-2016
Dosen Musik ISI Yogyakarta 1971-2004
Dosen Musik Gereja FTW Yogyakarta 1971-2013
Konsultor Rumah SJ, Bener Yogyakarta 1985-2024
Ekonom Rumah SJ, Bener Yogyakarta 2007-2022

Bagi Pater Prier, iman itu hidup dalam keragaman budaya-budaya yang ada termasuk di Indonesia. Upaya inkulturasi musik liturgi yang dilakukannya ialah untuk memperkaya penghayatan iman di dalam Gereja. Dan dalam menghayati imannya sebagai imam dalam Serikat Jesus, Pater Prier rela berhadapan dengan maut ketika seorang tidak dikenal menyerangnya saat merayakan Ekaristi di Gereja St. Lidwina, Kali Bedong, Yogyakarta pada 11 Februari 2018. Sebagai gembala, ia tetap memimpin perayaan ekaristi dan tidak lari meninggalkan umat yang dilayaninya.

Tiga bulan belakangan kondisi kesehatannya tidak stabil. Beberapa kali ia masuk dan keluar RS Panti Rapih untuk perawatan. Sabtu 20 Januari 2024 pagi, Pater Prier kembali harus dibawa ke RS Panti Rapih. Sejak saat itu, kondisinya memburuk dan akhirnya pada 21 Januari 2024, Pater Karl-Edmund Prier, S.J dipanggil oleh Tuhan. Selamat jalan, Pater Prier