Pater Dradjat Soesilo telah banyak berkiprah dalam karya sosial, formasi, keuangan, dan paroki. Lahir di Kediri, 18 Desember 1965, Pater Dradjat adalah putera dari pasangan suami-istri (Alm.) Bapak Yohanes Soeparto dan Ibu Catharina Sri Roemani. Ia dibaptis pada 9 Januari 1966 di Gereja Santo Vincentius, Kediri. Pendidikan dasar ia tempuh di SDK Frateran I, Kediri (1972-1978), dan pendidikan menengah di SMPK Bagian Putera, Kediri (1978-1981) dan SMAN I Kediri (1981-1984). Karena keinginannya menjadi imam, maka setamat SMA, Pater Dradjat melanjutkan studi di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan (1985-1986) pada program Kelas Persiapan Atas (KPA).
Tertarik menjadi Jesuit, ia melamar ke Novisiat Santo Stanislaus, Girisonta dan diterima. Ia memulai formasi novisiat pada 7 Juli 1985 dan mengucapkan kaul pertamanya pada 8 Juli 1987. Setelah itu, ia ditugasi untuk melanjutkan formasi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakarta (1987-1991).
Selesai filsafat, Frater Dradjat menjalani Tahap Orientasi Kerasulan (TOK) sebagai pengajar agama Katolik di Sekolah Inpres selama dua tahun (1991-1993). Setelah selesai menjalani formasi TOK dan dirasa siap untuk formasi teologi, Frater Dradjat diutus ke Fakultas Teologi Wedabhakti – Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta untuk belajar teologi selama tiga tahun (1993-1997).
Setelah selesai studi teologi, ia diutus membantu tugas-tugas pelayanan Gereja di Timor Timur. Tahbisan diakon ia terima dari tangan Bapak Uskup Dom Basilio, Pr. di Dili pada 15 Juni 1997. Tahbisan imam diterimanya di Yogyakarta dari tangan Bapak Julius Kardinal Darmaatmadja pada 20 Juli 1997.
Dua tahun setelah menerima tahbisan imamat, Pater Dradjat menjalani formasi tersiatnya di Loyola House of Sudies, Filipina pada 11 September 1999 - 31 Maret 2000 di bawah bimbingan Pater Roger Champoux, S.J. Pada 31 Oktober 2021, Pater Dradjat mengucapkan kaul akhir sebagai Spiritual Coadjutor di Kolese Bellarminus, Yogyakarta dan diterima oleh Provinsial Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J.
Pater Dradjat dikenal juga sebagai pekerja keras dan pribadi yang mau membantu banyak orang. Di Seminari Mertoyudan, dia dikenal sebagai orang yang telaten mengurus ternak lele yang dipakai untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi para seminaris. Sebagai pastor paroki, dia juga cukup memberi perhatian kepada para umat dan mendampingi mereka berproses secara rohani.
Riwayat Tugas Pater Dradjat setelah Tahbisan Imam
Asisten Direktur Puslawita | Dili | 1997-1999 |
Direktur Do-school | Sorong | 2000-2006 |
Direktur Seksi Pengabdian Masyarakat (SPM) Realino | Yogyakarta | 2006-2008 |
Pastor Paroki Santo Isidorus | Sukorejo | 2008-2013 |
Seminari Menengah Santo Petrus Canisius | Magelang | 2013-2020 |
Rumah Retret Panti Semedi | Klaten | 2020- wafatnya |
Senin, 26 Juni 2023, Pater Dradjat dilarikan ke RS Panti Rapih setelah serangan stroke di dalam kamarnya. Dia tidak sadarkan diri dan kondisinya buruk. Setelah menempuh segala daya-upaya, akhirnya pada hari Selasa, 27 Juni 2023 pukul 10.05 WIB, dokter menyatakan Pater Dradjat meninggal dunia.
Jenazah Pater Dradjat disemayamkan di Kapel SMA Kolese de Britto mulai Selasa, 27 Juni 2023 hingga Rabu pagi, 28 Juli 2023. Misa pemberkatan jenazah diadakan pada hari selasa, 27 Juni 2023. Selanjutnya, misa Requiem diadakan pada hari Rabu, 28 Juni 2023 dan dilanjutkan dengan pemakaman di taman Maria Ratu Damai, Girisonta.